Jumat, 06 Januari 2012

FUNGSI-FUNGSI DALAM SISTEM OPERASI

Sistem Operasi merupakan software pada lapisan pertama yang diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini adalah Hard disk, bukan memory ram ) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi.

1. Antar Muka Pengguna ( User Interface )

Fungsi ini merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna karena melalui fungsi ini pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang lain. Sistem operasi pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Antar muka pengguna menjadi tempat bagi pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut. Ada dua model antar muka, yaitu: Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas bagi pengguna untuk memberikan perintah dalam bentuk teks. Sedangkan GUI lebih berbasis pada tampilan grafis.

2. Manajemen Memori

Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori merupakan sebuah array yang lebih besar dari word / byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat I/O. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
  1. Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
  2. Memilih program yang akan di-load ke memori.



3. Manajemen File

File ( berkas ) adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Sistem operasi bertanggung jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen file :
  1. Pembuatan dan penghapusan file.
  2. Pembuatan dan penghapusan direktori.
  3. Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
  4. Memetakan berkas ke secondary-storage.
  5. Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile).



4. Manajemen Proses

Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan oleh perangkat perangkat input / output lain. Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti :
  1. Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
  2. Menunda atau melanjutkan proses.
  3. Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.
  4. Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.
  5. Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.



5. Manajemen Input / Output

Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan / Keluaran :
  1. Penyangga : menampung sementara data dari atau ke perangkat Masukan / Keluaran.
  2. Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian Masukan / Keluaran sistem supaya lebih efisien ( antrian dsb. ).
  3. Menyediakan driver : untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan / Keluaran tertentu.



6. Basic Input / Output System

BIOS adalah kode-kode program yang pertama kali dijalankan ketika komputer dinyalakan ( booting ). Fungsi utama BIOS adalah untuk mengidentifikasi dan mengenali perangkat keras komputer. Biasanya BIOS akan tersimpan dalam ROM ( Read Only Memory ) yang ada pada motherboard suatu komputer. Ketika komputer dinyalakan maka BIOS akan mencoba mengenali bagian - bagian komputer berikut ini :
  1. clock generator.
  2. processors dan caches.
  3. chipset ( memory controller and I/O controller ).
  4. system memory.
  5. Semua perangkat PCI
  6. primary graphics controller.
  7. Mass storage controllers ( seperti SATA and IDE controllers ).
  8. Various I/O controllers ( such keyboard/mouse and USB ).

Setelah dikenali maka BIOS akan memanggil program untuk boot suatu sistem operasi ( boot loader ).

0 komentar: